Vertikultur, Teknik Budidaya Tanaman yang Unik, Estetis dan Menguntungkan

Nurulku.com – Vertikultur merupakan istilah yang diambil dari bahasa Inggris, terbentuk dari kata vertical dan culture. Vertical memiliki arti tegak lurus dan culture berarti budidaya, budaya atau kebudayaan. Verticulture berarti suatu teknik budidaya tanaman yang didesain secara tegak lurus. Teknik ini mulai dikembangkan karena terbatasnya lahan untuk budidaya. Namun, semangat untuk membudidayakan tanaman tidak boleh padam. Karena seperti yang kita tahu bahwa sayuran dan buah-buahan yang merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup dikembangkan dengan cara budidaya.

Vertikultur, Teknik Budidaya Tanaman yang Unik, Estetis dan Menguntungkan

Vertikultur, Teknik Budidaya Tanaman yang Unik, Estetis dan Menguntungkan

Para tokoh ahli kemudian mendefinisikan arti dari vertikultur. Masing-masing dari mereka menyusunnya dalam kalimat yang berbeda. Namun, pada dasarnya memiliki arti yang sama. Berikut ini arti verticulture dari beberapa tokoh:

  • Vertikultur merupakan salah satu teknik utnuk bercocok tanam dalam ruang sempit yang memanfaatkan sebuah bidang vertikal sebagai wadah atau tempat untuk  bercocok tanam yang dilakukan dengan cara bertingkat (Temmy, 2003).
  • Vertikultur adalah teknik budidaya tanaman secara vertikal diruang sempit dengan memanfaatkan bidang sebagai tempat bercocok tanam, sehingga penanamannya menggunakan sistem budidaya pertanian secara bertingkat baik indoor maupun outdoor (Andoko, 2004).
  • Vertikultur adalah cara bertanam yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah yang tersusun secara vertikal, atau dapat dikatakan bahwa vertikultur upaya pemanfaatan ruang ke arah vertikal (Mone, 2006).

Tujuan Vertikultur

Tujuan dari pengembangan teknik bercocok tanam ini antara lain:

  • Mengoptimalkan fungsi lahan yang terbatas
  • Bercocok tanam menjadi lebih mudah dan praktis
  • Perawatan yang tepat menghasilkan pertumbuhan yang cepat
  • Meringankan energi dan waktu dalam memanen
  • Menghemat pemakaian pupuk tanaman

Jenis-jenis Vertikultur

Ada beberapa jenis vertikultur yang telah diterapkan di dalam kehidupan, yaitu:

Vertikultur Paralon
  • Vertikultur Paralon
    • Vertikultur paralon merupakan teknik bercocok tanam secara vertikal yang dibuat dari batang paralon. Paralon atau pipa besar yang digunakan bisa diameter berapa saja tergantung keinginan. Paralon tersebut kemudian dilubangi dan didesain seperti pada gambar.

 

Vertikultur Talang Air
  • Vertikultur Talang Air
    • Sistem bercocok tanam dengan memanfaatkan talang air. Jika Anda memiliki talang air yang sudah tidak terpakai lagi, bisa dimanfaatkan sebagai vertikultur.

 

Vertikultur Bambu
  • Vertikultur Bambu
    • Vertikultur dengan menggunakan media bambu dinilai lebih alami dan sehat. Bambu yang digunakan bisa dari berbagai macam jenis. Namun, bambu hanya bisa bertahan hingga usia tertentu dan bisa lapuk atau keropos, sehingga jika ditemukan tanda-tanda mulai keropos maka harus segera diganti dengan yang baru. Bambu sendiri bisa menjamur jika terkena air dan sinar matahari secara terus-menerus atau dalam jangka panjang.

 

Vertikultur Hidroponik
  • Vertikultur Hidroponik
    • Sistem hidroponik merupakan suatu teknik budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa media tanah dengan prinsip memenuhi nutrisi tanaman secara lebih optimal.

 

Vertikultur Botol Bekas
  • Vertikultur Botol Bekas
    • Botol bekas yang terdapat di rumah Anda dapat dimanfaatkan menjadi vertikultur. Daripada dibuang menjadi sampah atau dibiarkan saja yang pada akhirnya merusak pemandangan, lebih baik didesain menjadi vertikultur. Contohnya seperti pada gambar di atas. Rumah Anda pun menjadi lebih hijau dan terkesan unik.

Kelebihan dan Kekurangan Vertikultur

Seperti halnya sistem bercocok tanam lainnya, teknik vertikultur juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang mesti Anda ketahui sebelum mencobanya. Simaklah ulasannya berikut ini.

  • Kelebihan vertikultur
    • hemat lahan, air dan pupuk
    • bersifat organik dengan penerapan bebas pestisida
    • banyak pilihan media tanam
    • mudah perawatannya
    • memiliki nilai estetika atau keindahan
    • menekan pertumbuhan gulma karena terbatasnya ruang gerak
    • bisa dilakukan oleh siapapun
    • sebagai pekerjaan part time ataupun tetap
    • lebih cepat panen
  • Kekurangan vertikultur
    • desain media tanamnya membutuhkan waktu yang cukup lama
    • butuh perawatan yang intensif, sebaiknya tempatkan vertikultur di tempat yang beratap agar tidak hancur ketika terkena guyuran hujan
    • tidak bisa dipindahkan sesuka hati. Jika tidak hati-hati, tanaman bisa rusak apalagi yang tengah berbunga atau berbuah
    • modal awal cukup besar untuk pembuatan instalasi vertikultur dan bangunan beserta atapnya

Jenis-jenis Tanaman Vertikultur

Jenis-jenis tanaman vertikultur yaitu sayuran, buah-buahan dan tanaman hias. Kebanyakan orang memanfaatkan sistem bercocok tanam yang satu ini untuk budidaya sayuran yang memiliki musim pendek dan perawatannya lebih mudah sehingga masa panennya lebih cepat dibandingkan jenis tanaman lainnya. Jenis sayuran yang ditanam diantaranya selada air, seledri, cesim dan lain-lain.

Nah, itulah beberapa hal mengenai teknik budidaya tanaman secara vertikultur. Pastikan Anda memahami ulasan di atas sebelum beranjak untuk mencoba teknik yang keren ini. Jika Anda bisa menjalani teknik ini dengan benar dan tepat, maka bisa dipastikan akan mendatangkan banyak keuntungan bagi Anda dan keluarga Anda. Belajar memang tidak mudah, namun jika Anda mau berusaha maka tidak ada hal yang sulit untuk dicapai. Selamat mencoba!

ARTIKEL TERKAIT

Aida Afitri:
Related Post