Revolusi Hijau : Pengertian, Sejarah, Tujuan dan Dampak

Posted on

Nurulku.comBagaimana revolusi hijau dapat terjadi ??? Seiring dengan perkembangan zaman yang makin berkembang, tentunya harus diiringi dengan peningkatan pangan. Sumber daya alam mempunyai kemampuan yang sangat terbatas untuk menghasilkan pangan, sehingga harus diseimbangkan dengan mengembangkan produksi pangan. Hal ini sesuai dengan prinsip pendapat dari Thomas Robert Malthus.

Pengertian revolusi hijau

Revolusi hijau merupakan gerakan usaha untuk pengembangan teknologi pertanian agar produksi pangan dapat meningkat. Revolusi ini dipergunakan supaya dapat merubah pertanian dengan teknologi tradisional menjadi modern dan lebih maju. Revolusi hijau mulai diberlakukan di negara berkembang, terutama Asia pada tahun 1950-an sampai 1980 an. Hasil nyata dari revolusi hijau adalah tercapainya swasembada (kecukupan pangan) di negara yang mengalami kekurangan pangan, seperti India, Vietnam, Bangladesh, Tiongkok, Thailand dan Indonesia. (Baca : Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme dilengkapi Pengertian Keduanya)

1. Sejarah revolusi hijau

SEJARAH REVOLUSI HIJAU

Konseptor utama dari revolusi hijau adalah Norman Borlaug dengan konsep pertama kali pada tahun 1968 yang diperkenalkan oleh William Gaud. William Gaud sendir merupakan mantan direktur USAID yang merupakan lembaga donor dari pemerintah Amerika Serikat. William Gaud membandingkan perubahan besar di bidang pertanian yaitu revolusi merah yang terjadi pada Soviet dan revolusi putih pada Iran.

Taun 1945 di Meksiko mulai mengalami revolusi di bidang pertanian dengan cara merubah sistem pertanian radikal/konvensional/manual. Perubahan ini diperlukan karena jumlah penduduk berbanding terbalik dengan jumlah dari produksi gandum yang dihasilkan. Ketidakseimbangan ini secara tidak langsung memaksa pertanian untuk menjadi semakin modern melalui berbagai penelitian, penyuluhan dan berbagai pembangunan infrastruktur. Hasil dari perubahan ini adalah terpenuhinya kebutuhan gandum sehingga ketahanan pangan pada 1956 terjaga. Kemudian seiring berjalannya waktu, Meksiko dapat mengekspor gandum ke berbagai negara lain. (Baca : Gambar Rantai Makanan Yang Ada Di Ekosistem)

Keberhasilan teknologi yang terjadi pada Meksiko membuat banyak lembaga besar membawa teknologi tersebut ke berbagai negara dengan sektor padi. Dari kesuksesan tersebut lahirlah International Rice Research Institute (IRRI) yang berada di Los Banos, Filipina. Berawal dari riset padi inilah, kemudian lahir varietas baru dari padi sering disebut dengan International Rice (IR) dengan jenis IR 36 dan IR 64. Varietas ini akhirnya tersebar diseluruh dunia, termasuk di Indonesia. Produk inilah yang akhirnya menjangkau di hampir seluruh dunia, sehingga menghasilkan padi lokal.

Di Los Banos, Filipina memiliki lembaga bernama International Rice Research (IRRI) Institute dengan kantor cabang yang sudah tersebar pada 14 negara. Sejak tahun 1972 Indonesia telah bekerja sama dengan jalur Balai Litbang Pertanian Departemen Pertanian (Deptan), namun sayangnya bagian tersebut hanya sebatas tangan panjang dari lembaga internasional serta korporasi. (Baca : Pengertian Pasar Persaingan Sempurna dan Tidak Sempurna: Ciri-ciri dan Contoh)

2. Tujuan Revolusi Hijau

TUJUAN REVOLUSI HIJAU

Revolusi Hijau memang dapat memberikan banyak manfaat bagi kehidupan umat manusia, namun tetap memiliki dampak negative. Beberapa manfaat yang dapat menguntungkan manusia adalah :

  1. Revolusi Hijau dapat membuat intensitas penanaman per tahun mengalami penambahan. Dalam setiap dua tahun dapat dua kali atau tiga kali lipat mengalami panen. Dari hasil panen yang berlipat dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak, namun sayangnya tanaman jenis unggul tersebut umumnya berumur pendek.
  2. Revolusi Hijau dapat membantu meningkatkan pendapatan petani tetapi biaya produksi akan semakin bertambah. Meskipun biaya produksi mahal tetapi tingkat produksi tetap memberikan sisa keuntungan yang jauh sekali lebih besar daripada pertanian tradisional
  3. Revolusi Hijau secara tidak langsung akan merangsang kesadaran petani dan masyarakat untuk sadar teknologi, sehingga dapat menghasilkan kesejahteraan
  4. Revolusi Hijau dapat merangsang dinamika ekonomi masyarakat, sehingga dapat menghasilkan hasil yang melimpah dan pertumbuhan ekonomi yang secara tidak langsung akan meningkat.

Revolusi Hijau di Indonesia diterapkan dengan menggunakan konsep :

  1. Pemilihan
  2. Penggunaan bibit unggul
  3. Pemupukan
  4. Pengairan
  5. Pemberantasan hama
  6. Teknik penanaman

Dalam membantu meningkatkan produksi pangan sekaligus produksi pertanian harus melakukan empat usaha dasar, yaitu :

  1. Intensifikasi pertanian yaitu usaha yang dilakukan untuk membuat produksi pertanian meningkat dengan menerapkan konsep pancausaha tani
  2. Ekstensifikasi pertanian yaitu usaha menambah produksi pertanian dengan cara membuka berbagai lahan baru, termasuk dalam penanaman rumput untuk pakan ternak dan usaha penangkaran ikan
  3. Diversifikasi pertanian yaitu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produksi pertanian dengan berbagai keanekaragaman dalam usaha tani
  4. Rehabilitasi pertanian yaitu usaha membantu menambahkan produksi pertanian dengan cara pemulihan kemampuan untuk daya produktivitas sumber daya pertanian agar jauh menjadi lebih kritis

3. Dampak Revolusi Hijau

DAMPAK REVOLUSI HIJAU

Setiap metode selalu mempunyai dampak positif dan negative bagi lingkungan dan masyarakat. Revolusi Hijau juga mempunyai kedua dampat tersebut, yaitu :

  1. Dampak positif revolusi hijau
  • Produksi padi dan gandum mengalami peningkatan
  • Pemenuhan kebutuhan pangan untuk karbohidrat terpenuhi
  • Swasembada beras
  1. Dampak negative revolusi hijau
  • Penurunan produksi protein dikarenakan adanya perkembangan serealia untuk sumber karbohidrat mengalami ketidakseimbangan perkembangan pangan sumber protein, selain itu lahan dari peternakan banyak diubah menjadi sawah
  • Keanekaragaman hayati mengalami penurunan
  • Pemakaian pupuk yang terus menerus pada tanaman dapat menimbulkan efek ketergantungan pada pupuk (Baca : Pestisida Organik: Kegunaannya Untuk Cabe, Melon, Padi , Kangkung dan Contohnya)
  • Peningkatan jumlah produksi pangan tidak diimbangi dengan pendapatan dari petani karena pemakaian teknologi secara modern hanya dipergunakan oleh petani kaya saja
  • Biaya produksi menjadi semakin tinggi, sehingga menghasilkan ketergantungan penggunaan pupuk kimia dan zat kimia pembasmi hama. Biaya produksi ini umumnya ditanggung penuh oleh petani
  • Pengaruh ekonomi uang mengikat dan makin kuat pada berbagai hubungan social yang terjadi di daerah pedesaan
  • Sistem pengupahan mengalami perubahan bukan lagi sistem bagi hasil tetapi sistem upah, dimana pembeli dapat membeli seluruh hasil dan menggunakan beberapa tenaga kerja saja sehingga dapat mengakibatkan peluang kerja di pedesaan mengalami penurunan
  • Selain itu revolusi hijau juga mendapatkan banyak sekali kritikan dari pihak yang sangat peduli akan kelestarian dari lingkungan, karena revolusi ini dapat membuat kerusakan lingkungan yang sangat parah.
  • Revolusi hijau disebut sebut sebagai tidak memandang kaidah kaidah yang telah ditentukan karena penggunaan teknologi tersebut
  • Revolusi hijau tidak bisa menjangkau keseluruhan strata yang ada didalam negara berkembang, karena tidak menimbulkan dampak secara nyata di wilayah tertentu

ARTIKEL TERKAIT