Peredaran Daur Air: Proses Siklus dan Tahapannya Secara Urut dengan Gambar

Posted on

Nurulku.comBagaimana proses daur air ??? Air merupakan sumber kehidupan, selain itu air juga dapat berperan untuk mentransfer zat zat penting didalam siklus biogeokimia. Daur air sering disebut dengan siklus air yang dapat digerakkan oleh adanya energi matahari melalui proses evaporasi (penguapan), sehingga terjadi hujan (presipitasi). Jumlah air yang menguap diarea lautan mempunyai kadar yang lebih besar daripada curah hujan. Kelebihan jumlah uap air inilah yang dipindahkan angin ke daratan, sehingga ketika berada tepat diatas daratan proses presipitasi menjadi melebihi evaporasi. Aliran air permukaan bersama dengan air tanah dari daratan dapat membantu menyeimbangkan jumlah aliran uap air yang berasal dari lautan ke daratan.

Daur Air

Air yang berada pada atmosfer bumi berada dalam bentuk berupa uap air, sedangkan uap air yang berasal dari air di daratan dan lautan mengalami penguapan karena panas dari cahaya matahari. Lautan mempunyai luas mencapai tiga per empat dari luas permukaan bumi, sehingga sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari laut. Kemudian uap air yang berada di atmosfer mengalami kondensasi dan berubah menjadi awan yang turun dalam bentuk hujan yang jatuh ke daratan dan juga lautan.

Air hujan yang berada didaratan meresap ke dalam tanah sehingga membentuk air tanah dan juga air permukaan tanah. Kemudian tumbuhan yang ada didaratan menyerap air yang ada didalam tanah. Didalam tubuh dari tumbuhan tersebut mengalir air melalui pembuluh yang ada dalam tanaman, kemudian akan dilepaskan melalui transpirasi uap air dari tumbuhan ke atmosfer. Transpirasi dari tumbuhan tersebut mencakup 90% penguapan yang terjadi pada ekosistem daratan. (Baca : 5 Contoh Simbiosis Mutualisme dan Penjelasan Manfaatnya)

Hewan memperoleh air secara langsung dari air permukaan ataupun dari tumbuhan yang dimakan, sedangkan pada manusia lebih banyak menggunakan air tanah sekitar seperempat dan sebagian dari tubuh hewan ataupun tumbuhan yang dikonsumsi. Selain itu manusia juga mengeluarkan air dalam bentuk keringat dan urin.

1. Siklus  daur air

SIKLUS DAUR AIR

Siklus air disebut juga siklus hidrologi dimana air tidak hanya mengalami pengentian saja dari atmofer ke bumi ataupun sebaliknya. Kunci dari proses hidrologi yang berjalan secara terus menerus adalah karena adanya pemanasan air laut oleh bantuan sinar matahari.

Air yang mengalami proses evaporasi mengalami jatuh dalam bentuk hujan, salju, hujan es, salju (sleet), hujan gerimis ataupun kabut sebagai bentuk dari proses presipitasi. Selama perjalanan menuju bumi, tidak semua presipitasi dapat berevaporasi langsung jatuh ke bumi dan diintersepsi oleh tanaman sebelum proses tersebut mencapai tanah, melainkan ada beberapa yang kembali ke atas kembali. Setelah evaporasi mencapai tanah, siklus hidrologi akan mengalami pergerakan terus menerus secara kontinu dalam bentuk tiga cara, yaitu :

  • Evaporasi/transpirasi, dimana air yang berada dalam laut, daratan, sungai, tanaman, dan lain lain mengalami penguapan ke langit/atmosfer, kemudian berubah menjadi awan dan berubah lagi menjadi bintik bintik air. Setelah itu bintik bintik air yang mengalami kejenuhan akan turun ke bumi dalam bentuk salju, hujan atuapun hujan es. (Baca : Sifat Cahaya Beserta Penjelasan Sederhana Mudah Dimengerti )
  • Infiltrasi/perkolasi dalam tanah, dimana air mengalami pergerakan ke dalam tanah melalui pori pori tanah, celah celah dan bebatuan yang menuju ke muka dari air tanah. Air dapat mengalami pergerakan karena adanya aksi dari kapiler ataupun pergerakan secara vertikal/horizontal yang berada di bawah permukaan tanah, sehingga dapat kembali memasuki sistem air permukaan
  • Air permukaan yang bergerak ke atas permukaan tanah mendekati danau ataupun aliran utama. Area semakin landai dan pori pori tanah semakin sedikit dapat membuat aliran permukaan menjadi semakin besar. Aliran permukaan tanah seperti itu dapat dilihat pada daerah daerah urban, seperti sungai yang bergabung menjadi satu dan terbentuk sungai utama kemudian menuju lautan.

Berbagai jenis air yang terkumpul dan mengalir akan membentuk sungai dan menuju ke lauta sebagai akhir dari perjalanannya. Beberapa air tersebut adalah air permukaan, danau, waduk, rawa dan sebagian air bawah permukaan. Proses perjalanan air pada daratan melalui berbagai siklus hidrologi yang membentuk adanya sistem daerah aliran sungai (DAS). Siklus daur air dibagi menjadi 3 bagian adalah siklus daur air pendek, sedang dan panjang. Pada dasarnya secara keseluruhan jumlah air pada bumi adalah relative tetap, hanya perubahan wujud dan tempatnya saja. Tempat air terbesar adalah bukan di daratan, melainkan di lautan.

2. Tahap tahap dari daur alir

TAHAP TAHAP DARI DAUR ALIR

Proses daur air sebenarnya adalah salah satu proses daur biogeokimia yang terjadi di bumi. Daur air merupakan pergerakan dari air yang melalui tiga fase, yaitu gas, cair dan padat yang terjadi didalam empat lapisan dari bumi, yaitu atmosfer, litosfer, hidrosfer dan biosfer. Daur air tak hanya bermanfaat untuk menciptakan keseimbangan dalam biosfer bumi, tetapi juga mengatur perubahan cuaca, mengatur suhu lingkungan dan menciptakan hujan. (Baca : Macam Energi dan Penjelasan Singkatnya)

Daur ari mempunyai 7 tahapan yang harus dilewati dan berjalan secara teratur serta sistematis. Proses tersebut meliputi :

Tahap 1 : Evaporasi

Proses ini merupakan tahapan awal dari perjalanan air, dimana dalam tahapan ini terjadi proses penguapan air di permukaan bumi karena adanya faktor energy panas yang terpancar dari matahari. Pada tahapan ini air yang berasal dari berbagi sumber mengalami perubahan menjadi uap air, kemudian naik ke atas lapisan atmosfer. Tahapan ini sangat bergantung sekali dengan matahari, sehingga semakin besar energy matahari tersebut sampai ke permukaan bumi secara otomatis proses evaporasi akan semakin besar.

Tahap 2 : Transpirasi

Pada tahapan ini, air yang berasal dari jaringan tumbuhan mengalami penguapan dimana akar tanaman menyerap air dan mendorongnya masuk ke daun untuk melakukan proses fotosintesis. Air yang dihasilkan dari proses ini akan dikeluarkan melalui stomata pada tanaman sebagai uap air.

Tahap 3 : Sublimasi

Pada tahapan ini, es juga mengalami proses penguapan menjadi uap air meskipun tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Lapisan es di kutub utara, kutub selatan dan es di pegunungan adalah sumber utama air pada tahapan sublimasi ini. Didalam tahapan daur air, tahapan sublimasi ini merupakan proses yang paling lambat.

Tahap 4 : Kondensasi

Air yang menguap dan berubah menjadi uap air akan naik ke lapisan atas dari atmosfer, namun pada ketinggian tertentu uap air tersebut akan berubah menjadi partikel es dengan ukuran sangat kecil. Ukuran ini dipengaruhi oleh rendahnya suhu udara. Kemudian partikel es akan bersatu dan membentuk awan serta kabut di langit.

Tahap 5 : Pengendapan (Presipitasi)

Awan merupakan uap air yang mengalami kondensasi, kemudian turun ke permukaan bumi dalam bentuk hujan. Terjadinya hujan sendiri dikarenakan awan terpengaruh oleh perubahan suhu ataupun angin panas. Apabila suhu berada pada titik sangat rendah (dibawah dari 0 derajat), tetesan dari air akan jatuh dalam bentuk salju ataupun hujan es. Setelah air turun ke permukaan bumi, kemudian air akan masuk kembali pada lapisan litosfer.

Tahap 6 : Limpasan

Tahapan ini merupakan proses dimana air mengalir dari atas permukaan bumi, kemudian berpindah dan bergerak menuju ke tempat lebih rendah. Pergerakan air ini melalui saluran saluran air, seperti got dan sungai yang kemudian sampai pada danau, laut dan bahkan samudra. Setelah itu daur air akan kembali masuk pada lipisan hidrosfer.

Tahap 7 : Infiltrasi

Semua air yang turun ke bumi dalam bentuk hujan, tidak semuanya ikut proses limpasan. Beberapa diantaranya bergerak menjauh ke dalam tanah. Pergerakan ini disebut dengan air infiltrasi dimana air meresap ke bawah dan berubah menjadi air tanah.

3. Proses daur air secara urut

PROSES DAUR AIR SECARA URUT

Daur air merupakan sirkulasi air yang tidak akan pernah berhenti baik dari bumi ke atmosfer ataupun sebaliknya. Air yang berada pada permukaan di lautan, sungai, samudera dan rawa secara alamiah terkena panas dari sinar matahari sehingga terjad penguapan. Kemudian uap air yang naik ke udara membentuk awan dan apabila bergerak semakin ke atas, maka akan menjadi semakin dingin dan mengalami pengembunan. Uap air yang mengembun tersebut menjadi titik titik air yang disebut dengan hujan. Kemudian titik titik air tersebut turun ke bumi. (Baca : Karakteristik Benua di Dunia: Amerika, Eropa, Asia dan Afrika)

Air hujan yang telah turun ke bumi, masuk kembali ke dalam tanah dan sebagiannya mengalir pada tempat yang lebih rendah menuju ke sungai. Dari sungai sungai, air tetap mengalir sampai ke lautan dan menguap kembali lagi ke atmosfer. Proses tersebut terjadi terus menerus dan berulang ulang. (Baca : 5 Contoh Simbiosis Mutualisme dan Penjelasan Manfaatnya)

  • Pengembunan atau yang disebut dengan kondensari merupakan perubahan perwujudan dari wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti uap ataupun gas dan berubah menjadi cairan
  • Presipitasi dalam meteorology dikenal dengan fenomena atmosferik dimana setiap produk dari kondensasi uap air pada atmosfer mengalami pendinginan menjadi cairan.
  • Evaporasi atau transpirasi merupakan penguapan dari air di lautan, daratan, sungai, tanaman dan lain lain ke atmosfer dan berubah menjadi awan
  • Infiltrasi atau perkolaso dalam tanah merupakan pergerakan dari air ke dalam tanah melalui celah celah, pori pori tanah dan bebatuan yang menuju ke muka air tanah.

Kunci utama dari proses daur air agar dapat berjalan terus menerus adalah sinar matahari.

ARTIKEL TERKAIT